Berita Terkini
Bhinneka Life Gelar Literasi Perencanaan Keuangan Guru SLTA di Bukittinggi






Setelah sukses menyelenggarakan kegiatan literasi perencanaan keuangan bagi guru mata pelajaran ekonomi di kota Yogyakarta, Bhinneka Life bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kembali menyelenggarakan kegiatan literasi keuangan di Bukittinggi. Penyelenggaraan literasi ini melibatkan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Ekonomi (MGMPE) Tingkat SLTA Propinsi Sumatera Barat. Sampai akhir 2018, Bhinneka Life merencanakan melakukan kegiatan literasi keuangan di kota Surabaya, Semarang dan Bandung.
Direktur Utama Bhinneka Life – Wiroyo Karsono mengatakan, “Kegiatan literasi bagi guru SLTA adalah sebagai bentuk kepedulian sosial / Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bhinneka Life. Kami juga menyerahkan sumbangan Buku “Mengenal Otoritas Jasa Keuangan & Industri Jasa Keuangan” kepada SMA Negeri 2 Bukittinggi yang menjadi lokasi kegiatan literasi dan kepada seluruh peserta literasi”.
Selaras dengan semangat Bhinneka Life “Bersatu Dalam Kebaikan”, kami berperan aktif mendukung pembangunan bangsa, terutama generasi masa depan. Kami menyampaikan manfaat mengelola keuangan untuk masa depan yang lebih baik kepada kalangan luas dalam hal ini melalui para guru dan siswa-siswinya.
Lebih lanjut Wiroyo Karsono menjelaskan, “Guru mempunyai peran penting sebagai pendidik generasi masa depan, sehingga mengajak peran serta para guru mata pelajaran ekonomi dinilai sebagai langkah yang tepat dalam upaya mempercepat pemahaman masyarakat terhadap literasi keuangan yang saat ini masih rendah. Karena itu, setelah kegiatan ini para guru diharapkan dapat menyebarluaskan materi literasi kepada para peserta didiknya, sehingga sejak dini mereka memiliki pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan yang baik dan terencana”.
Bhinneka Life terus melakukan inisiatif agar masyarakat semakin mengetahui dan mengerti asuransi, sehingga guru & siswa bisa mempersiapkan serta menyusun rencana keuangan yang lebih baik dalam kehidupannya, yang pada akhirnya membantu mereka dalam mengambil keputusan yang lebih baik pula. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berasuransi adalah salah satu indikasi bahwa pemahaman masyarakat terhadap literasi keuangan semakin membaik.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa hingga tahun 2017, indeks literasi asuransi di Indonesia baru mencapai 15,76 persen, turun dari survei tahun 2013 yang berada pada angka 17,84 persen. Rendahnya tingkat literasi ini berdampak kepada masih banyaknya penduduk Indonesia yang tidak terlindungi asuransi. Menurut data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), dari total penduduk Indonesia sekitar 255 juta jiwa, baru sekitar 7,5 persen masyarakat yang memiliki asuransi.
Kepala OJK Sumatera Barat – Darwisman menambahkan, “Saya sangat mendukung kegiatan literasi yang dilakukan oleh Bhinneka Life. Karena di tengah kompetisi global dan inovasi produk dan jasa keuangan yang berkembang pesat, generasi muda perlu melek perencanaan keuangan. Di sinilah betapa krusial peran guru, sang pahlawan tanpa tanda jasa untuk turut serta memberi pemahaman sejak dini kepada murid-muridnya”.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat, sebagai salah satu pusat perdagangan, Sumatera Barat memiliki potensi perekonomian yang sangat tinggi. Dengan jumlah populasi mencapai sekitar 5,322 juta jiwa, pada 2017 lalu pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat 5,45 %, tumbuh 5,26 persen, lebih tinggi dibanding tahun 2016 yang tumbuh sebesar 5,05 persen.
Laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut diikuti tren tingkat inflasi yang meningkat hampir 2,03%, termasuk di dalamnya adalah pada sektor pendidikan. Dengan memiliki literasi keuangan yang baik, terutama literasi tentang asuransi, kita harapkan masyarakat Yogyakarta dapat mengelola keuangannya dengan bijaksana, sehingga kondisi ekonomi mereka tetap baik dan biaya pendidikan untuk putra-putri mereka tidak terganggu,” ujar Wiroyo Karsono.